Perpanjang STNK 5 Tahunan di Samsat Kab. Bogor

Halo semua yang sedang membaca blog ini,

Sekedar share pengalaman saat proses perpanjangan STNK 5 tahunan di Samsat Kab. Bogor, langsung aja..cekidot…

Sebelumnya, beberapa hal yang harus dipersiapkan :

  1. Waktu (pastikan kita punya waktu yang cukup, karena walaupun proses nya terbilang cepat, jangan khawatir.. sediakan paling tidak setengah hari kerja).
  2. BPKB aseli dan fotocopy 1 aja
  3. STNK aseli dan fotocopy 1 aja
  4. KTP aseli dan fotocopy 1 aja ( KTP harus sama dengan nama yang ada di STNK/BPKB).
  5. Ballpoint (ya, ini penting..serius.. 🙂
  6. Uang recehan, hmm… bawa aja pecahan Rp 5000 sebanyak 5 lembar.
  7. Uang untuk bayar pajak dan denda jika ada, pastikan punya uang yang cukup ya.. :Oke d

Oke, tanpa lama-lama, berikut tahapannya… silahkan diingat atau dicatat, atau diprint atau…terserah aja hehe..

  1. Semua dokument di atas di siapkan, jangan ada yang lupa. Lebih baik lakukan fotocopy di luar Samsat karena harganya yang lebih murah.
  2. Berangkat ke SAMSAT Kab Bogor. Bagi yang belum tahu lokasinya, bisa cek ke Google map.
  3. Jangan lupa baca Bismillah, jika kalian muslim.. atau berdoa untuk yang beragama selain muslim.. semoga mudah dan dilancarkan prosesnya.
  4. Setalah sampai di kantor Samsat, masuk saja gerbangnya..lalu ikuti jalan dan langsung parkir motor di “Cek Fisik Kendaraan Roda Dua” yang ada di parkiran bawah.
  5. Langsung minta petugas cek fisik untuk gesek nomor rangka dan nomor mesin.
  6. Setelah itu, petugas akan memberikan selembar hasil cek fisik, jangan lupa berikan/lampirkan KTP asli, STNK asli, dan fotokopi BPKB. Ingat ya, jangan tertukar. Setelah selesai, berikan tips seikhlasnya, Rp. 5000 boleh lah, lebih besar boleh juga..tidak kasih juga boleh juga. Seikhlasnya.
  7. Setelah cek fisik…jangan ke loket pendaftaran/verifikasi dulu… tapi segera ke “Ruang Arsip” yang ada gedung di belakang cek fisik tadi, ada tulisannya kok, Gedung Arsip. Nah, masuk aja gedung itu.. lalu, berikan berkas tadi ke ibu yang ada di dalam, simpan aja berkasnya, lalu tunggu nama kita dipanggil. Siapkan BPKB aseli di tangan, karena saat nama kita di panggil, akan di cek BPKB aselinya. Di Gedung Arsip, kita akan diberikan arsip kendaraan kita, mulai dari faktur pajak, dll.
  8. Setelah arsip di tangan, dokumen arsip tadi dan hasil cek fisik dan kelengkapannya, masukan jadi satu.. lalu berikan ke loket pendaftaran/verifikasi cek fisik. berikan saja di loket, dan tunggu..nama kita akan di panggil.
  9. Setalah itu, silahkan masuk ke Gedung Utama. Jangan ke loket pendaftaran dulu, tapi masukan arsip tadi ke loket “pengambilan formulir” yang ada di sebelah kiri pintu masuk. Data kita akan di verifikasi lagi, jangan lupa siapkan BPKB aseli kita. nama kita akan dipanggil, lalu jika ditanya BPKB aseli, silahkan ditunjukan saja ke petugas. Jangan lupa BPKB nya diambil lagi ya 🙂
  10. Akan diberikan form kosong, yang harus kita isi. Form ini berisi data kendaaraan, seperti pemilik, penjual, dll. Silahkan diisi lengkap.
  11. Masukan berkas tadi ke Loket 1, Pendaftaran. Akan diberikan bukti tunggu.
  12. Tunggu di depan Loket 3, Pembayaran. Tunggu nama kita dipanggil. Jika sudah dipanggil, akan diinformasikan berapa pajak yang harus kita bayar. Masih dibawah 1 juta kok.
  13. Jika sudah bayar, akan diberikan kwitansi. Selanjutnya tunggu di Loket 5 Penyerahan STNK. Tunggu nama kita dipanggil. Saat dipanggil…taraaa…. STNK kita sudah jadi. Lalu diberikan kertas untuk pembuatan plat nomor, kertasnya berupa copy stnk yang berwarna merah.
  14. Silahkan ke loket pencetakan plat nomor yang ada di bawah, dekat dengan lokasi cek fisik tadi. Simpan saja STNK aseli dan copy merah tadi, dan tunggu nama kita dipanggil.
  15. Setelah dipanggil, STNK aseli akan diberikan dan plat nomor langsung di cetak.
  16. Tunggu nama kita dipanggil di loket penyerahan plat nomor. Saat dipanggil, biaya pencetakan sebesar Rp. 5000.
  17. Tara.. selesai deh semua proses panjang tadi. Jangan lupa kelengkapan semua dokument sebelum meninggalkan Samsat, seperti KTP aseli, STNK aseli dan BPKB aseli, jika sudah lengkap ucapkan..alhamdulillah.

Oke readers, demikian prosesnya yang sudah saya alami, semoga bermanfaat!

ohya, Orang Bijak Bayar Pajak….. Orang Bejat Korupsi Pajak.. Semoga para koruptor pajak diberikan hidayah dan tidak korupsi lagi, segera tobat yang masih suka korupsi…harta tidak dibawa mati, dan yang jelas harta korup/haram tidak akan berkah.

Sekedar saling mengingatkan dan saling menasehati ya guys… semoga bermanfaat… cheers ^^

Zael

Surat Izin Mengemudi (SIM), Lama Tapi Nggak Ribet

Hmm.. bagi temen2 yang sudah saatnya perpanjang SIM atau Surat Izin Mengemudi (*siapa tau ada yang gak tau kepanjangannya..hehe). Ups.. bentar deh, kenapa “perpanjang” SIM? Emang yang sekarang kurang panjang? Hihi.. usil banget sih. Perpanjang SIM itu maksudnya adalah membuat SIM BARU pengganti SIM LAMA, karena masa berlaku yang telah habis, yaitu 5 tahun. Kalau yang sudah tau, ndak apa2. Kalo adek2 kita yang masih TK baca, gimana hayo?? *Tulisan ini sehat dibaca semua umur.. piss!

Sebelumnya, disini hanya dibahas tentang perpanjang SIM, kalo yang baru bisa liat2 brosurnya di

Depan :

 

 

 

 

 

 

 

Belakang :

 

 

 

 

 

 

 

(klik gambar diatas untuk memperbesar)

 

Oke..h, langsung aja, sebelum tancap gas ke POLRES BOGOR yang di Jl. Tegar Beriman, Cibinong, pastikan membawa :

1. Diri

Jangan marah dulu, maksudnya jangan pakai perantara, nanti foto dan sidik jari langsung di polres. Gitu lho agan..

2. Fotokopi KTP

Dua lembar juga dah lebih, jaga2 aja. Asli nya di dompet aja,,

3. SIM lama asli (bukan fotokopi)

Mau difotokopi juga boleh sih, untuk kenang2an.. haha, kalau ini fotokopinya yang di dompet aja.

4. Surat Keterangan Dokter

Surat ini menyatakan kalau kamu sehat, tidak gila, dan gemar menabung.. halah. Kalau belum ada, bisa dibuat di klinik di lingkungan polres.

Sudah siap?

Saatnya berangkat ke Polres Cibinong..(kalo gak tau, pasti waktu awal bikin SIM nya “nembak” dan tiba2 udah difoto.. hayoooo?? ).  Kamu masuk aja, gak usah tengok kiri kanan, langsung aja cari parkiran. Lebih pagi lebih baik, karena agak siang parkiran sudah penuh. Kalau sudah parkir dan aman. Stop.. jangan buru2 ke loket pendaftaran, kalo belum punya surat sakti dari dokter, silahkan buat dulu.

Klinik untuk tes kesehatan ada di samping mesjid, sebelah kantin, dan beberapa langkah dari parkiran motor atau mobil. Ambil nomor urut, dan tunggu nomor tersebut dipanggil. Setelah ukur tinggi badan, berat badan, dan test buta warna, kamu akan mendapatkan selembar surat keterangan sehat dari dokter. Biaya Rp. 15.000,-

Setelah semua syarat lengkap, saatnya beraksi.. berikut tahapan2 yang akan dilalui :

Tahap 1. Pendaftaran

Loket pendaftaran ini terletak agak terpisah dan terlihat. Masukan semua persyaratan ke dalam map yang sudah disiapkan, dan tuliskan nama di kolom yang disediakan (di bagian depan map). Kalau lupa syaratnya, liat lagi ke bagian awal artikel ini. Kalau sudah, tunggu di pendopo luar yang sudah disediakan (semacam ruang tunggu berbentuk pendopo). Tunggu nama kamu dipanggil.

Tahap 2. Isi Formulir

Kamu isi formulir yang disediakan, dan kenakan nomor antrian. Cara pengisian bisa kamu lihat di meja pengisian form, sebelah kanan pendopo.

Tahap 3. Bayar

Formulir yang sudah diisi lengkap, dimasukkan ke dalam map. Kemudian map ini diserahkan ke loket bank BRI, tunggu sampai nama kamu dipanggil. Bayar Rp. 75.000 (SIM C) dan Rp. 80.000 (SIM A), kalau golongan yang lain, silahkan cek di TKP. 😀

Tahap 4. Loket 4: Data

Serahkan map ke loket, dan tunggu.. *lagi-lagi nunggu.. maklum aja yang mengurus SIM  ratusan orang (perkiraan aja).

Tahap 5. Loket 5 : Foto

Tunggu nama kamu dipanggil melalui pengeras suara, jadi..  pasang telinga dan telinga. Indra itu yang berperan penting, sebab kadang suara microphone nya nggak terdengar jelas. Setelah dipanggil, kamu masuk dan tanda-tangan dilembar kosong yang disediakan, lalu antri deh untuk photo session.. hehe. Setelah jempol kiri dan jempol kanan (scan sidik jari), dan sedikit tersenyum menghadap kamera, tunggu lagi…

At the End…

Keluar loket 5, jangan kemana-mana. Tunggu nama kamu dipanggil untuk pengambilan kartu. Proses ini agak cepat, karena pada dasarnya hanya print kartu saja. Disini kamu ditawarkan ikut asuransi dengan polis Rp. 2.000.000,- apabila mengalami kecelakaan *syarat dan ketentuan berlaku* dengan premi Rp. 30.000,- Saya putuskan untuk ambil asuransi ini..

Jadi deh.. Alhamdulillah.. berhasil..berhasil.. horreeeyyy!

Rangkuman biaya :

  1. Surat Keterangan Dokter      Rp. 15.000,-
  2. Perpanjang SIM C                 Rp. 75.000,-
  3. Asuransi Kecelakaan             Rp. 30.000,-

Total                                        Rp. 120.000,-

Semoga bermanfaat… ! 🙂

NB. Nggak terlepas benar atau tidak tahapan diatas, yang jelas tahapan2 tersebut lah yang saya..h alami.

LUSTRUM, Membangun Sinergi Lulusan

Seiring waktu dan pertumbuhan suatu instansi, seperti sekolah ataupun universitas, maka akan terbentuk berbagai komunitas yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak terhadap instansi tersebut. Komunitas – komunitas ini umumnya berdasarkan tahun kelulusan dalam suatu instansi, ataupun  komunitas yang terbentuk atas kesamaan minat, pola pikir, dan kegiatan. Sinergi berbagai komunitas ini, yang secara umum adalah lulusan, akan berdampak besar bagi kepentingan instansi tersebut, bahkan kepada lulusan secara lebih luas. Sinergi ini dibentuk dengan berbagai cara, antara lain LUSTRUM.

Istilah lustrum berasal dari bahasa romawi, yaitu lustrum, yang berarti periode lima tahun. Pada zaman Romawi kuno, lustrum berarti ritual pembersihan negara atau daerah tertentu, yang dilakukan setiap lima tahun. Ritual pembersihan ini dilakukan oleh satu atau dua orang yang dikenal dengan cencors, yang bertanggung jawab terhadap masyarakat untuk melakukan ritual pembersihan. Ritual ini sederhana, yaitu tiga buah hewan (seperti babi, domba, dan banteng) dikorbankan sebagai bentuk pengorbanan untuk sesembahan mereka. Pemuka yang melakukan pembersihan ini meyakinkan warga Romawi untuk melakukan  pengorbanan ini setiap lima tahun sekali jika ingin dilindungi oleh sesembahan mereka.

Sekarang, lustrum lebih dikenal sebagai kegiatan yang dilakukan setiap lima tahun sekali, atau kita menyebutnya sebagai reuni akbar. Berbagai kegiatan digelar untuk menyambut lustrum, mulai dari pameran-pameran, seminar nasional, eksibisi dan perlombaan, pembentukan dan pengorganisasian kepengurusan organisasi lulusan atau alumni, sosial kemasyarakatan seperti sembako murah, bahkan sunatan masal.

Lustrum sendiri diadakan sebagai timbal balik lulusan terhadap instansi yang pernah mendidik dan membesarkannya. Bentuk sinergi ini terus berputar sehingga satu sama lain saling mendukung, Instansi yang baik akan melahirkan orang-orang yang berkualitas. Orang-orang berkualitas inilah yang akan menjaga agar instansi tersebut semakin berkembang dan semakin baik. Nama baik suatu instansi tergambar dari kualitas lulusannya. Sedangkan nama baik lulusan secara umum tergambar dari instansi atau tempat orang tersebut berasal. Ibarat telur dan ayam, yang saling terikat tidak mempersoalkan siapa yang menentukan apa.

 

Muhamad Zaelani

 

Bioequivalence, Jaminan Khasiat Obat Generik

Kebutuhan masyarakat akan tersedianya obat-obatan yang murah namun memiliki kualitas yang tidak murahan sudah mendesak. Tingkat kebutuhan masyarakat Indonesia akan pengobatan ini terlihat dari jumlah keluhan terhadap kesehatan yang naik menjadi 33.24% tahun 2008 dari 23.15% pada tahun 1996 (Badan Pusat Statistik). Kebutuhan akan obat murah teratasi dengan adanya obat generik (copy) yang sudah banyak yang beredar di masyarakat,namun peredaran ini kurang diimbangi dengan publikasi tentang obat generik. Hal ini berakibat bahwa banyak masyarakat yang menilai bahwa obat generik adalah obat-obatan murah yang murahan atau khasiat dan mutunya dipertanyakan.

Obat generik atau obat copy adalah obat yang telah habis masa patennya (off-patent), sehingga industri farmasi bisa membuat obat dengan kandungan zat aktif tersebut tanpa perlu melakukan riset. Obat generik yang beredar di masyarakat umumnya adalah obat generik dengan merek dagang ataupun obat generik berlogo. Obat generik berlogo adalah obat generik dengan nama yang sesuai dengan zat aktif yang terkandung, sedangkan obat generik dengan nama dagang adalah obat generik yang diberi label atau nama oleh produsen, sebegai contoh pabrik A memproduksi “Inemicillin”, sedangkan pabrik B memproduksi “Getoticillin”, tatapi keduanya memiliki kandungan zat katif yang sama, yaitu Amoxicillin.

Dalam pengembangan obat-obatan generik harus dilakukan uji bioavalaibilitas untuk menentukan kesamaan khasiat dengan obat patent secara bioekuivalensi. Bioavalibility adalah ketersediaan kandungan zat aktif dalam tubuh, sedangkan bioequivalence adalah tingkat kemiripan suatu zat aktif antara produk copy (generik) dengan obat patennya secara bioavalaibilty.

Pengujian bioavailability dan bioequivalence (BA/BE) perlu dilakukan untuk memastikan efek obat generik secara teurapetik dan klinik. Untuk itu diperlukan subjek uji, dalam hal ini manusia. Hal ini tidak berbahaya, karena obat generik yang dikembangkan telah melalui berbagai tahap pengembangan oleh produsen obat patent.

Secara singkat, beberapa subjek uji melalui tahapan screening untuk memastikan subjek tersebut dalam kondisi sehat dan memenuhi persyaratan seperti Body Mass Index (BMI), hematology test, ECG, dll. Kemudian, obat tersebut diberikan ke subjek uji melalui oral, injeksi, dll. Dalam waktu tertentu, dilakukan pengambilan sampel darah, sampai diperkirakan obat itu telah habis dalam tubuh. Terdapat dua fase, yaitu fase obat copy dan fase obat innovator (patent), kedua fase ini dipisahkan (wash out period) untuk memastikan obat tersebut tidak terdapat lagi dalam subject uji.

Sampel darah ini, biasanya dalam bentuk plasma atau serum, dilakukan analisis secara kuantitatif dengan Spektrofotometri, HPLC (UV atau Fluorescence), HPLC-MS/MS, ataupun UPLC-TQD. Data mentah berupa kadar atau konsentrasi zat aktif, kemudian diolah secara statistik. Parameter bioavailabilitas yang dibandingkan adalah antara AUCt dan AUC inf, Cmax, dan tmax. Uji statistik yang digunakan adalah ANOVA dengan confidence interval (CI) 90 persen. Suatu obat copy dikatakan bioekivalensi bila memiliki rasio AUC T/R  dan Cmax, sekitar 80-125 persen.

Apakah obat generik yang beredar telah melalui uji BE?

BPOM, disamping telah memberlakukan current Good Manufacturing Practice (cGMP), juga menetapkan uji bioavailabilitas/bioekivalensi (BA/BE) terhadap obat copy yang beredar. Lewat Peraturan Kepala BPOM-RI, 29 Maret 2005, tentang: Pedoman Uji BE dan Peraturan Kepala BPOM-RI, 18 Juli 2005 tentang: Tata Laksana Uji Bioekivalensi, uji BE menjadi prasyarat registrasi obat.

Lalu, kenapa obat generik lebih murah?

Pertanyaan ini seringkali muncul. Obat generik adalah obat copy, artinya obat tersebut hanya “menjiplak” dari obat innovator (obat patent). Tentu hal ini tidak memerlukan penelitian yang panjang seperti halnya obat patent, karena semua uji untuk obat baru telah dilewati. Obat patent memiliki masa eksklusif setelah obat tersebut beredar untuk dijual. Produsen obat patent umumnya menjual mahal karena biaya riset yang dikeluarkan sangat besar. Hal ini tidak terjadi pada obat generik, dan tentu berakibat pada harga jual obat generik yang jauh lebih murah.

Muhamad Zaelani